Perkebunan Kopi

Suplai berlebih, harga kopi akan menyusut

Tren peningkatan harga kopi di pasar internasional lima tahun terakhir ini kemungkinan akan segera berakhir. Pasalnya, prediksi akan adanya panenan yang lebih besar telah menyurung hedge funds untuk menyudahi harga kopi yang tinggi. Itu sebabnya, sejumlah perusahaan seperti J.M. Smucker Co., Kraft Foods Inc. maupun Starbucks Corp. diperkirakan akan mencatatkan kenaikan laba.

Menurut perhitungan ABN Amro Bank NV dan VM Group, suplai kopi arabika, kopi yang jamak dikembangkan oleh negara penghasil kopi, kemungkinan akan akan melampaui permintaan yang mencapai 6,67 juta karung (1 karung = 60-kilogram). Angka tersebut merupakan yang terbesar dalam sembilan tahun terakhir dan surplus lebih dari enam kali lipat lebih besar dari yang diprediksi semula.

Peningkatan harga kopi ini bertepatan dengan naiknya harga makanan akibat banjir yang melanda Kanada, panenan Eropa yang rusak dan kekeringan di Rusia.

ABN Amro dan VM Group menghitung, nantinya tidak ada lagi kekurangan pasokan kopi Arabika. Bahkan, peningkatan produksi kopi jenis ini sebesar 7,4% menjadi 86 juta karung; level yang paling tinggi sejak 2001.

"Investor yang sudah menanamkan investasinya di kopi, kemungkinan akan rugi," kata Christoph Eibl, Co-founder Zug, Tiberius Group.

Harga kopi Arabika sudah naik 50% sejak 7 Juni di New York dan menyentuh level tertingginya dalam 13 tahun terakhir sebesar US$ 1,9865 pada 8 September 2010 lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar