Buah Kersen (Talok)

Buah kersen, keres, talok atau didaerah sumatera disebut buah seri memiliki nama latinMuntingia calabura.
Nama Asing:
kerukup siam (Malaysia); datiles, aratiles, manzanitas (Filipina); Jamaican Cherry, Panama Berry, Singapore cherry (Inggris); capulin blanco (Spanyol)
Tanaman ini tumbuh didaerah Amerika Latin seperti Meksiko Selatan, Karibia, America Tengah sampai ke Peru dan Bolivia pada akhir abad-19 pohon kersen masuk ke Filipina dan meyebar diseluruh wilayah trops Asia Tenggara.

Tanaman ini tumbuh dengan dahan yang melebar sehingga bisa digunakan untuk peneduh. Buah kersen bentuknya bulat seperti kelereng dan jika sudah matang warnanya akan menjadi merah. Rasa buah ini manis, isinya berwarna putih dan ada biji yang kecil-kecil. Ketinggian pohon ini bisa sampai 12 meter, walaupun yang ada disekitar kita hanya sampai 1-4 meter. Jika tumbuhan ini tumbuh ditempat yang dikelilingi air maka buahnya akan semakin banyak.

Berdasarkan penelitian Buah ini mengandung:
Air (77,8 gram),Protein (0,384 gram), Lemak (1,56 Gram), Karbohidrat (17,9 gram), Serat (4,6 gram), Abu (1,14 gram), Kalsium (124,6 mg), Fosfor (84mg), Besi (1,18 mg), Karoten (0,019g), Tianin (0,065g), Ribofalin (0,037g), Niacin (0,554 g) dan kandungan Vitamin C (80,5 mg)

Manfaat dari tumbuhan kersen ini sebagai:
1. Antiseptik
Daun Kersen mempunyai khasiat membunuh mikroba yaitu C. Diptheriae, S. Aureus, P. Vulgaris, S. Epidemidis dan K. Rhizophil.
Caranya rebus daun kersen secukupnya dengan air 200-300 ml. kemudian saring dan minum airnya.
2. Antiinflamasi
Daun kersen juga memiliki khasiat untuk mengurangi radang (antiinflamasi) dan menurunkan panas.
3. Antitumor
Daun Kersen memiliki senyawa flanoid yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara invitro/laboratoris.
4. Anti Uric Acid
Buah Kersen telah dipercaya sejak lama untuk mengobati sakit asam urat. Konsumsi buah kersen sebanyak 9 butir untuk 3 kali dalam sehari, terbukti dapat mengurangi rasa nyeri akibat asam urat.

Selamat mencoba

Teh Walini


Teh Walini dibuat dari bahan baku teh pilihan yang diolah tanpa campuran apapun, dengan kombinasi campuran beberapa jenis kualitas ekspor, dan dikemas secara profesional. Kemasan teh dibuat sedemikian rupa yang membuat keutuhan mutu teh terjaga. Keunggulan Teh Walini dibanding teh lainnya yang sejenis, diantaranya adalah terbuat dari bahan baku yang berkualitas ekspor dari hasil perpaduan atau kombinasi dari beberapa jenis hasil kreativitas olahan para pakar teh di Indonesia.

Teh Walini didistribusikan oleh PT. Atri Distribusindo dan Puskopkar PTPN VIII. Teh Walini terdiri dari beberapa jenis produk berupa teh celup dan teh seduh, yaitu :

1. Teh Celup Hitam Walini

2. Teh Celup Lemon Walini

3. Teh Celup Jahe Walini

4. Teh Celup Organik Walini

5. Teh Celup Hijau Jepang

6. Teh Celup Hitam Walini TB 1

7. Teh Celup Hitam Walini TB 5

8. Teh Seduh Hitam Walini

9. Teh seduh Hijau Walini

Tiap-tiap jenis produk dikemas dalam tiga bentuk kemasan yang berjumlah 1-25 buah dalam satu kemasan.

Jenis produk yang menggunakan kemasan Double Chamber yaitu: Teh Celup Hitam Walini, Teh Celup Lemon Walini, Teh Celup Jahe Walini, Teh Celup Organik Walini, Teh Celup Hijau Jepang. Yang menggunakan kemasan Single Chamber adalah: Teh Celup Hitam Walini TB 1 dan Teh Celup Hitam Walini TB 5, sedangkan teh seduh hitam dan hijau Walini menggunakan kemasan teh seduh.

Selain memproduksi Teh Walini IHT juga memproduksi Teh Gunung Mas, Teh Goalpara dan Teh Sedap.

Teh Gunung Mas didistribusikan oleh PT. Putra Monang Sejati dengan jenis produknya teh celup hitam Gunung Mas dan teh seduh hitam 50 gr, 100 gr dan 250 gr. Kemasan yang digunakan oleh teh celup hitam yaitu single chamber dengan jumlah 30 teh dalam 1 kemasan.

Teh Goalpara di didistribusikan oleh PT. Lautan Mutiara Sejati. Adapun jenis produknya yaitu Teh Celup Hitam Goalpra 25’s, Teh Celup Hitam Goalpara 100’s yang menggunakan kemasan Double Chamber, sedangkan Teh Celup Hitam Goalpara 30’s menggunakan kemasan single chamber. Selain teh hitam Goalpara juga diproduksi teh celup hijau Goalpara dengan kemasan double chamber. Selain teh celup, Goalpara juga memproduksi teh seduh hitam dan teh seduh hijau.

Teh Sedap didistribusikan oleh CV. Anugrah dengan jenis produknya adalah Teh Celup hitam dan Teh Seduh Hitam 50 gr dan 250 gr.

Holding perkebunan ditargetkan segera terbentuk

Holding perkebunan ditargetkan segera terbentukCetakE-mail

Rabu, 15 September 2010

Oleh: Bambang P. Jatmiko & Gita Arwana Cakti diambil dari : http://www.pn8.co.id

JAKARTA: Kementerian BUMN menargetkan bisa merampungkan pembentukan holding perkebunan sebelum akhir tahun. Setelah terbentuk, ada dua opsi privatisasi atas perusahaan perkebunan itu, yaitu melepas saham induk perusahaan perkebunan atau melepas saham salah satu anak usahanya melalui IPO.

Deputi Menteri BUMN Bidang Retsrukturisasi dan Privatisasi Mahmuddin Yassin menuturkan saat ini kajian terhadap rencana pembentukan merger dilakukan oleh Danareksa dan Bahana. Holding yang terbentuk akan bisa melakukan leverage (utang) hingga Rp25 triliun.

“Dalam waktu dekat ini akan diketahui hasil kajiannya. Selain itu, juga akan keluar rancangan peraturan pemerintah yang menjadi payung hukum pembentukan holding perkebunan ini,” ujarnya hari ini.


Menurut Yassin, keputusan mengenai pelepasan saham akan ditentukan oleh induk perusahaan. Target perolehan dana disesuaikan dengan kebutuhan.


Hingga saat ini nilai buku seluruh BUMN perkebunan mencapai sekitar Rp30 triliun—Rp40 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari beberapa tahun sebelumnya yang di kisaran Rp20 triliun.


Pembentukan holding perkebunan sebenarnya sudah mulai digulirkan sejak Menteri BUMN dijabat oleh Sugiarto. Namun, rencana tersebut belum terealisasi lantaran sejumlah ganjalan. Salah satunya adalah kendala perpajakan.


Yassin mengungkapkan pihaknya telah bertemu dengan Dirjen Pajak sehubungan dengan masalah tersebut. “Kami memberikan penjelasan bahwa negara bukanlah obyek pajak. Kebetulan seluruh PTPN sahamnya dikuasai oleh pemerintah, sehingga masalah perpajakan saat ini bukan menjadi kendala,” lanjut Yassin.(er)

Nilai ekspor karet diperkirakan meningkat

Nilai ekspor karet diperkirakan meningkatCetakE-mail

Selasa, 14 September 2010

Oleh: Rika Novayanti diambil dari : http://www.pn8.co.id/

JAKARTA: Nilai ekspor karet tahun ini diprediksi dapat melebihi nilai ekspor karet pada 2009 terkait dengan turunnya pasokan karet dan produk karet dunia.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Suharto Honggokusumo memperkirakan hingga akhir tahun ini harga karet akan terus meningkat meski kemungkinan fluktuasi tetap ada.

Menurut dia, penurunan produksi karet dan produk karet yang sudah terjadi sejak bulan Juli diramalkan akan terus terjadi dengan penurunan signifikan pada bulan Oktober.


Menurut Suharto, penurunan produksi ini akan berdampak pada kenaikan nilai ekspor karet Indonesia di pasar dunia. Hal tersebut terjadi karena permintaan karet dan produk karet di pasar dunia cenderung meningkat padahal tidak ada yang dapat menutupi kekurangan pasokan karet.


Data dari BPS menunjukkan peningkatan nilai ekspor karet sudah terlihat sejak semester pertama tahun 2010. Ekspor karet yang pada semester pertama 2009 senilai US$2,07 miliar meningkat 110% menjadi US$4,34 miliar pada semester pertama tahun ini. (swi)

Akuntansi dalam Perkebunan


Ketua umum Masyarat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) pusat, Hamid Yusup, mengatakan, hingga kini Indonesia belum menerapkan standar akuntansi perkebunan dalam penentuan nilai wajar aset tanaman/biological assets.

Jika standar akuntansi perkebunan bisa diterapkan maka kinerja aset berbasis kepada kinerja investasi dan keuangan yang efisien dalam tataran akuntabilitas dapat diukur secara wajar.

"Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia belum bisa berkompetisi di dunia Internasional, padahal Indonesia memiliki areal perkebunan terluas di dunia dan juga merupakan salah satu negara produsen yang diperhitungkan di dunia internasional seperti kelapa sawit dan karet. Sumut sendiri memiliki ekspor terbesar dari sektor perkebunan,", katanya, pagi ini.

Dikatakan, besarnya potensi dan aset perkebunan yang ada di Indoensia seharusnya menjadi “pemain” di tingkat dunia sehingga dinilai Indonesia belum siap berkompetisi termasuk para pengusahanya.
diambil dari : http://www.waspada.co.id

Karena tak pernah menerapkan nilai wajar atas aset tanaman dalam hubungan dengan pedoman standar akuntansi keuangan (PSAK) dan tinjaun terhadap standar akuntansi keuangan internasional (FRS), padahal para Indonesia memiliki banyak penilai aset.

“Di dunia pemberlakuan nilai wajar (fair value) sebagai penentuan dan pengukuran nilai aset tanaman pada pencatatan di laporan keuangan suatu entitas sudah dimulai tahun 2001. Indonesia dijadwalkan penerapan mulai 2012. Seminar ini salah satu upaya menggali dan menerapkan nilai aset tanaman,” katanya.

Perkebunan Kopi

Suplai berlebih, harga kopi akan menyusut

Tren peningkatan harga kopi di pasar internasional lima tahun terakhir ini kemungkinan akan segera berakhir. Pasalnya, prediksi akan adanya panenan yang lebih besar telah menyurung hedge funds untuk menyudahi harga kopi yang tinggi. Itu sebabnya, sejumlah perusahaan seperti J.M. Smucker Co., Kraft Foods Inc. maupun Starbucks Corp. diperkirakan akan mencatatkan kenaikan laba.

Menurut perhitungan ABN Amro Bank NV dan VM Group, suplai kopi arabika, kopi yang jamak dikembangkan oleh negara penghasil kopi, kemungkinan akan akan melampaui permintaan yang mencapai 6,67 juta karung (1 karung = 60-kilogram). Angka tersebut merupakan yang terbesar dalam sembilan tahun terakhir dan surplus lebih dari enam kali lipat lebih besar dari yang diprediksi semula.

Peningkatan harga kopi ini bertepatan dengan naiknya harga makanan akibat banjir yang melanda Kanada, panenan Eropa yang rusak dan kekeringan di Rusia.

ABN Amro dan VM Group menghitung, nantinya tidak ada lagi kekurangan pasokan kopi Arabika. Bahkan, peningkatan produksi kopi jenis ini sebesar 7,4% menjadi 86 juta karung; level yang paling tinggi sejak 2001.

"Investor yang sudah menanamkan investasinya di kopi, kemungkinan akan rugi," kata Christoph Eibl, Co-founder Zug, Tiberius Group.

Harga kopi Arabika sudah naik 50% sejak 7 Juni di New York dan menyentuh level tertingginya dalam 13 tahun terakhir sebesar US$ 1,9865 pada 8 September 2010 lalu.

Perkebunan Teh PTPN Tambi

PROFILE PERKEBUNAN TAMBI
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1865 Perusahaan Perkebunan Tambi adalah salah satu perusahaan milik Belanda, dengan nama bagelen Thee & Kina Maatschappij yang berada di Netherland. Di Indonesia perusahaan tersebut dikelola oleh NV John Peet yang berkantor di Jakarta.
Ketika revolusi kemerdekaan meletus, perusahaan diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan para pekerjanya diangkat menjadi Pegawai Perkebunan Negara (PPN).

Setelah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1950 perusahaan diserahkan kembali kepada pemilik semula yaitu Bagelen Thee & Kina Maatschappij. Pada tahun 1954 perusahaan dijual kepada NV Eks PPN Sindoro Sumbing, perusahaan yang didirikan oleh Eks Pegawai Perusahaan Perkebunan Negara.

diambil dari :http://www.agris-tambi.com

Pada Tahun 1957 NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru dengan nama NV Tambi dan sekarang dengan nama PT. Perkebunan Tambi.

PT. Perkebunan Tambi sekarang dalam jangka waktu pendek sedang mengembangkan potensi keindahan dan daya tarik alam perkebunan sebagai wisata agro dengan nama Agrowisata Perkebunan Teh Tambi.